Mau Uang Gratis. Klik disini

Senin, 02 Januari 2012

Iman Kepada Allah

Share
Bismillah... Keimanan seorang hamba kepada Allah merupakan pondasi dan asas yang sangat agung bagi kehidupan manusia. Ketenangan, ketentraman dan keamanan akan selalu menyelimuti hati dan jiwa orang-orang yangmemiliki keimanan kepada Allah. Hali ini sebagai mana termaktub dalam firman-nya, “Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Alah itu tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih, yaitu orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Bagi mereka kabargembira di dunia dan di akherat, dan tidak ada perubahan bagi kalimat Allah. Dan itu adalah keberuntungan yang besar”. (QS. Yunus: 62-63)
Dalam ayat lain allah juga berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampurkan keimanannya dengan kesyirikan. Bagi mereka itulah keamanan, dan mereka (adalah orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS Al-An’am:82)
Kita mulai dengan pembahasan Iman kepada Allah. Iman kepada Allah, sebagaiman diterangkan oleh Syikh Muhammmad bin Shalih Al-‘Utsaimin –rahimahullah- dalam penjelasan kitab Al-Ushul-Ats-Tsalaatsah beliau mengatakan bahwa iman kepada Allah mencakup 4 perkara
A.     Perkara yang pertama; Iman Dengan Adanya Wujud Allah
Sungguh telah ditunjukkan adanya wujud Allah ini dari empat sisi, yaitu Fitrah, Akal, Syari’at, dan Indera yang ada pada setiap manusia.
1.     Secara Fitrah (naluri) tentang adanya wujud Allah maka sesungguhnya semua makhluk difitrahkan / mempunyai naluri terhadap penciptaannyatanpa didahului dengan berfikir dan belajar sebelumnya, dan tidak akan menyimpang dari fitrah ini kecuali orang yang telah terlontar dalam hatinya sesuatu yang memalingkan dia dari fitrah tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad “tidaklah dilahirkan seseorang melainkan ia dilahirkan diatas fitrahnya, maka orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi, nashroni, atau majusi (HR. Bukhori, dalam kitab Janaaiz)
2.     Adanya Dalil Akal tentang wujud/adanya Allah
Bahwa seluruh makhluk dari zaman terdahulu maupun yanga akan datang, pasti ada yang menciptakan dan mengadakan, karena tidak mungkin seseorang mengadakan dirinya sendiri dan tidak ungkin terjadi secara tiba-tiba.
Allah menyebutkan dalil akal ini di dalam alqur’an, “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun? Ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini(apa yang mereka katakan).” (QS. Ath-Thur: 35)
       Yaitu mereka tidak tercipta tanpa adanya pencipta dan tidak pula mereka menciptakan diri mereka sendiri. Maka dengan demikian, sangatlah jelas bahwa ada pencipta yang telah menciptakan mereka yaitu Allah.
3. Pendalilan dari sisi syari’at.
Yaitu dalil syari’at tentang adanya wujud Allah. Bahwa kitab-kitab samawiyah (langit) semuanya meyatakan demikian. Hukum-hukum yang ada kitab-kitab tersebut yang terkandung didalamnya kemaslahatan bagi makhluk-Nya, maka itu sebagai bukti bahwa kitab-kitab tersebut datang dari robb yang maha bijaksana dan maha mengetahui kemaslahatan hamba-Nya.
4. Dalil Inderawi
 Yaitu bukti dengan inderawi tentang wujud Allah , maka dapat ditinjau adri dua sisi:
a. pertama: kita sering mendengar dan menyaksikan kejadian-keadian terkabulnya doa dan ditolongnya orang-orang yang sedang menghadapi kesulitan. Hal ini menunjukkan secara nyata dan pasti akan adanya Allah.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman “(dan ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu dia berdoa, dan kami memperkenankan doanya, lalu kami selamtkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar”.(Al-anbiya’:76)
       Terkabulnya doa adalah senantiasa disaksikan sampai pada hari ini dan hal itu bagi orang-orang yang benar-benar jujur dalam bersandar dan berlindung kepada Allah serta memenuhi syarat-syaratnya.
b.Kedua: Adanya tanda-tanda kenabian yang disebut dengan mu’jizat yang disaksikan atau yang didengar oleh manusia adalah bukti dan dali yang kuat dan pasti akan adanya Dzat yang mengutus para Rasul tersebut. Karena semua perkara yang terjadi di luar jangkauan manusia diadakan oleh Allah untuk memperkuat dan menolong rasul-rasul-Nya.
       Sebagai contoh mu’jizat nabi isa  yang mana dia mampu menghidupkan orang yang sudah mati dan membangkitkanya dari kuburan dengan izin Allah. Allah berfirman: “ dan aku( isa ) menghidupkan orang mati dengan seizin Allah.” (QS Ali Imran:49)

Tidak ada komentar: